Blog Gado-gado Vs Blog Micro Niche: Lebih Profit Mana?

Memiliki sebuah penghasilan dari sebuah blog adalah salah satu keinginan banyak orang. Sehingga banyak dari mereka bersusah payah mencurahkan waktu untuk membuat blog. Namun tahukah Anda tentang blog gado-gado, blog niche, dan blog micro niche?

Kali ini, SIPWriter akan membahas tiga jenis blog ini dari segi monetize. Keluar dari tujuan asli dari beberapa blog tersebut, kebutuhan untuk Adsense adalah salah satu kebutuhan utama dari pembuatan tiga jenis blog tersebut.

Mengenal Blog Gado-gado, Niche, dan Micro Niche

Sebelum kami membahas panjang lebar tentang tiga jenis niche tersebut, kami akan mengulas pengertian satu per satu dari tiga jenis blog tersebut. Semoga bisa mudah dipahami bagi pembaca.

1. Blog Gado-gado

Blog gado-gado adalah sebuah blog yang berisi ragam pembahasan. Sehingga, tidak ada niche atau kategori spesifik tersendiri. Blog yang berisi tulisan bergam jenis seperti halnya kompasiana.com

Bebas -> Umum -> Komprehensif (Luas)

Blog jenis ini banyak sekali dipilih oleh seseorang, alasannya adalah:

  • Lebih mudah mencari ide untuk update konten
  • Jauh lebih fleksibel dalam hal penambahan kategori
  • Mudah dan lebih cepat mendapatkan pengunjung
  • Monetize (boleh dikatakan) lebih cepat
  • Bisa lebih sering memanfaatkan viralitas

Beberapa hal di atas, tentu membuat blog gado-gado menjadi sebuah blog yang sangat menarik untuk dicoba. Karena selain mudah update konten, seseorang sangat mudah melakukan optimasi di awal.

Namun ada beberapa kekurangan dari blog gado-gado yang perlu Anda ketahui. Diantaranya adalah:

  • Tidak memiliki pengunjung yang loyal
  • Blog Anda tidak memiliki identitas
  • Tidak bisa sangat terkenal
  • Informasi yang Anda paparkan sulit jadi rujukan
  • Kredibilitas konten tidak begitu diunggulkan
  • Mudah terusir dari page one (apalagi kurang optimasi)
  • Monetize sangat bergantung pada jumlah visitor

Karena beberapa hal itulah, blog gado-gado sangat tidak kami rekomendasikan bagi Anda yang berbisnis. Blog gado-gado secara spesifik memang khusus untuk monetize ataupun adsense. Jika dijadikan bisnis, peluang konversinya sangatlah sedikit.

Baca juga:  Pengertian Meta Tag dan Jenisnya, Apa Pentingnya?

Membuat blog gado-gado memang mudah, Anda bisa menulis semau Anda dengan topik yang Anda inginkan. Namun, banyaknya kerugian di atas, membuat banyak orang berpikir dua kali memiliki jenis blog ini.

2. Blog Niche

Blog Niche adalah blog yang memiliki kategori spesifik. Namun lebih membahas secara umum (namun komprehensif) dari satu topik tertentu. Misal, blog niche teknologi, ia akan membahas tentang teknologi. Namun bisa sangat luas dari topik teknologi tersebut.

Spesifik -> Komprehensif (Luas)

Tentu saja, blog niche ini memiliki banyak keuntungan. Diantaranya adalah:

  • Bisa memiliki pengunjung tetap
  • Tidak mudah tergusur dari page one
  • Monetize mudah (syaratnya sering update artikel)
  • CPC Adsense dinilai tinggi (namun tidak setinggi microniche)
  • Kredibilitas konten diperhitungkan
  • Identitas blog bisa terwujud, namun seringkali banyak saingannya

Namun, di samping memiliki banyak keunggulan di atas, blog niche tentu juga memiliki kekurangan juga. Apalagi bila dibanding dengan blog gado-gado. Apalagi dalam permasalahan konten.

Diantara kekurangan dari jenis blog niche ini adalah:

  • Lebih sulit mencari ide konten (karena terbatas)
  • Saingan lebih kuat (apalagi untuk niche-niche unggulan)
  • Sulit menemukan moment viralitas
  • Harus benar-benar kuat di segi optimasi Off-page

Maka dari itu, jika Anda benar-benar ingin membuat blog niche, maka Anda harus benar-benar totalitas dalam pembuatan konten. Segala aspek (entah User Experience maupun teknis SEO) harus Anda benar-benar pahami.

Jika Anda berniat membuat blog niche ketimbang blog gado-gado, akan jauh lebih mudah Anda sewa jasa penulis artikel. Selain itu, Anda bisa pelan-pelan melakukan link building untuk blog niche Anda.

3. Blog Micro Niche

Jenis blog micro niche ini pada dasarnya marak akhir-akhir ini. Karena dinilai memiliki CPC tinggi dan lebih menguntungkan dari segi AdSense. Maka dari itu, banyak sekali orang yang ingin membuat jenis blog micro niche ini.

Namun tunggu dulu, pada dasarnya, jenis blog micro niche adalah blog yang cocok untuk strategi content marketing sebuah produk. Sehingga meningkatkan probabilitas konversi dalam sebuah bisnis online.

Spesifik -> Intensif (Mendalam)

Tapi tetap masuk akal jenis blog ini digunakan untuk Monetize. Asalkan, tetap bisa mendapatkan pengunjung banyak dari mesin penelusuran. Adapun beberapa keunggulan dari blog micro niche adalah:

  • Kredibilitas konten dinilai tinggi
  • Cocok untuk pemasaran produk
  • Saingan sedikit (namun beberapa sangat kuat Off-page nya)
  • Nilai CPC dinilai tinggi (Karena aspek relevansi)
  • Identitas blog sangat jelas (bahkan dari segi nama domainnya)
Baca juga:  Cara Kerja Search Engine Secara Sederhana

Di balik ragam keunggulan tersebut, tentu blog micro niche ini juga memiliki kekurangan. Diantara kekurangan tersebut adalah:

  • Pembahasan dan ide sangatlah terbatas
  • Proses pengembangan blog lebih lama
  • Visitor hanya kalangan tertentu saja

Blog micro niche memang tidak terlalu cocok untuk monetize. Alasannya: karena tidak terlalu bisa mengembangkan konten dengan cepat. Memang, CPC dari jenis blog ini boleh dikatakan besar karena relevansi konten dan tentunya bid iklan.

Namun tetap saja, jika topiknya terbatas, secara otomatis blog akan sulit berkembang dengan cepat. Karena pada dasarnya, jenis blog micro niche ini cocok untuk pengembangan bisnis dan aspek fundamental landing page sebuah bisnis.

Jika Anda memang berniat untuk membuat blog micro niche untuk monetize, ada beberapa saran dari kami yang mungkin bisa Anda aplikasikan, diantaranya adalah:

  1. Pilih micro niche yang agak luas topik-topiknya
  2. Pastikan membuat konten dengan riset keyword (wajib ada visitor)
  3. Jarang update tidak masalah, asalkan sekali update kontennya berkualitas
  4. Jangan pernah lupakan keyword Mapping
  5. Link building jangan dilupakan (internal dan eksternal)

Intinya, menjadikan blog micro niche sebagai blog monetize harus Anda fokuskan pada kualitas konten. Memang sih, blog gado-gado dan blog niche juga harus memuat konten yang berkualitas. Namun dua jenis blog tersebut jauh lebih fleksibel. Karena bisa mendapatkan visitor lewat berbagai alternatif jalur.

Perbedaan Blog Gado-gado, Niche, dan Micro Niche

Sebelum membahas perbedaan, alangkah baiknya kami bahas persamaannya dulu. Ketiga jenis blog ini, sama-sama dibedakan atas dasar jenis konten. Jadi, hal ini keluar dari masalah theme, platform (wordpress atau blogger), dan lain-lain.

Selain itu, ketiga blog ini sama-sama bisa di monetize. Meski memiliki perbedaan stretegi optimasi CPC dan RKT yang berbeda.

Sedangkan untuk perbedaan dari ketiga jenis blog ini adalah sebagai berikut:

Perbedaan Blog Gado-Gado Blog Niche Blog Micro Niche
Isi Blog (Konten) Bebas Spesifik Luas Spesifik Intensif
Tujuan Blog Monetize Monetize SEO Produk, Monetize
Kredibilitas Konten Rendah Sedang Tinggi
Persaingan Relatif Cenderung Ketat Relatif
Kekuatan On-Page Rendah Sedang Tinggi
Baca juga:  √ Tips! Pentingnya Social Media Sharing untuk SEO

Disclaimer: perbedaan di atas hanyalah pendapat kami dari pengalaman yang pernah kami rasakan dalam dunia blog. Karena jika membahas algoritma (terutama Google Brain), maka efek SEO sangatlah relatif dan cenderung unpredictable.

Mana yang Lebih Provit?

Pembahasan yang terakhir adalah masalah keuntungan yang didapatkan. Untuk membahas hal ini, ada dua patokan yang kami jadikan tolok ukur. Pertama Monetize, kedua adalah konversi produk bisnis.

1. Profit dalam hal Monetize

Kami tidak bisa memprediksikan lebih provit mana. Karena hal itu tetap bergantung pada jumlah pengunjung dan kualitas CPC serta UX blog Anda. Maka dari itu, entah itu blog gado-gado, niche, maupun micro niche bisa saja sama untungnya.

Blog gado-gado dengan visitor banyak dan optimasi AdSense yang maksimal, bisa menghasilkan profit banyak. Blog niche, dengan visitor sedang dengan optimasi Adsense yang maksimal, maka juga bisa menghasilkan profit banyak. Blog micro niche, juga bisa menghasilkan profit banyak, asalkan tetap memiliki visitor organik dan optimasi Adsense yang maksimal.

Intinya, blog monetize (terutama AdSense) itu cenderung lebih fokus pada traffic atau visitor blog. Selain itu, tidak lupa juga dengan strategi optimasi CPC AdSense.

2. Profit dalam hal Konversi Produk

Dalam hal konversi produk, Blog Micro Niche pasti juara. Karena blog ini cenderung spesifik membahas sebuah topik yang sangat spesifik dan intensif. Bahkan blog ini dijadikan sebuah backing dari pemasaran satu produk tertentu.

Blog gado-gado akan sangat sulit sekali menghasilkan konversi produk atau bisnis. Sebab, jika produk yang dijual spesifik, maka blog dengan pembahasan bebas akan kesulitan menemukan pembeli yang tepat.

Blog niche masih memiliki kemungkinan konversi, akan tetapi persentasenya lebih kecil ketimbang blog micro niche.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah: Anda harus tahu dahulu apa tujuan blog Anda. Tidak ada sesuatu yang mutlak dalam ini, sehingga blog yang bisa menghasilkan profit adalah blog yang bisa mendapatkan banyak pengunjung dan tentunya sesuai dengan keinginan pengunjung tersebut (UX).

Maka dari itu, tidak ada salahnya memilih blog gado-gado, niche, maupun micro niche. Semua tergantung kebutuhan dan tujuan blog Anda. Semoga informasi ini bermanfaat, sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Tinggalkan komentar